Sejumlah Titik di Perbatasan Sinjai Rawan Mengalami Longsor

Kondisi jalan dan jembatan rusak akibat ambruk setelah banjir di wilayah jalan poros perbatasan Sinjai-Bulukumba, Sulawesi Selatan pekan lalu - Foto Ant
MAKASSAR – Sejumlah titik di kawasan perbatasan Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), tercatat rawan mengalami longsor. Memasuki musim penghujan ini, warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, sebagai bagian dari mitigasi untuk mengurangi risikonya.
Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong, meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, terhadap bencana longsor. Selama 2021, sejumlah jalan provinsi di Kabupaten Sinjai disebutnya mengalami longsor. Bahkan tercatat, akibat dari bencana hidtrometrologi, ada jembatan yang ambruk.

Bencana tersebut terjadi beberapa bulan lalu, yaitu longsor yang menimpa Jalan Poros Malino-Sinjai, sehingga badan jalan sempat tertimbun tanah longsor. Hal itu terjadi di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah. Selain itu, sejumlah titik longsor tercatat jufa menimbun jalan provinsi, yang merupakan poros Desa Botolempangan, Bontokatute-Palampang, Sinjai-Bulukumba pada.

Wakil Bupati Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong – Foto Ant
Longsor di Poros Desa Botolempangan tersebut terjadi pada September lalu. “Tanah di atas gunung yang dilewati jalanan labil, sehingga tertimbun dan terkikis tanah longsor,” kata Andi Kartini.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, masyarakat yang berdomisili di daerah rawan bencana, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Termasuk yang berada di wilayah perbatasan antarkabupaten, yang rawan mengalami banjir dan longsor, pada saat hujan deras seperti di wilayah perbatasan Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone. (Ant)

Lihat juga...