Umbi Garut, Bahan Olahan Kuliner Tradisional Kaya Manfaat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Potensi bahan pangan di pedesaan bisa menjadi bahan baku sejumlah kuliner tradisional.
Umbi garut salah satunya dibudidayakan oleh Suyatinah, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan sebagai bahan kuliner. Varian kuliner dari umbi garut sebutnya bisa menjadi olahan garut rebus, cendol, emping garut, bubur garut hingga agar agar, juga puding garut.
Suyatinah menyebut garut dibudidayakan pada lahan pekarangan dengan kondisi tanah subur. Tanaman yang memiliki umbi tersebut bisa dibudidayakan dengan akar rimpang, bagian tunas. Setelah delapan bulan ditanam bagian umbi bisa dipanen untuk bahan baku.
Pada pengolahan dengan cara direbus, umbi yang telah dipanen selanjutnya dicuci bersih lalu direbus. Perebusan dilakukan memakai tungku dengan bahan bakar kayu agar mudah empuk.
Umbi garut rebus sebut Suyatinah bisa diberi taburan garam. Setelah matang umbi garut bisa disantap bersama parutan kelapa, irisan gula merah. Disajikan hangat umbi garut rebus bisa menjadi camilan akhir pekan alternatif.
Cara pengolahan lain umbi garut bisa direbus, tahap selanjutnya dipipihkan menyerupai emping melinjo. Pemipihan umbi garut bertujuan agar mudah dikeringkan.
“Setelah dipipihkan umbi garut bisa dikeringkan sehingga akan menjadi garut yang awet disimpan dalam kondisi kering. Saat akan disajikan sebagai camilan garut kering bisa digoreng lalu diberi bumbu penyedap rasa gurih, taburan bubuk cabai atau tambahan perasa makanan lain yang lezat,” terang Suyatinah saat ditemui Cendana News, Sabtu (6/11/2021).
Suyatinah menyebut emping umbi garut jadi varian penyajian dalam kondisi kering. Cara lain dengan mengiris umbi garut yang telah direbus lalu diiris tipis seperti keripik.