Warga Lamsel Jaga dan Manfaatkan Embung Alami

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Keberadaan sejumlah embung alami terbentuk oleh alam di cekungan, masih dilestarikan warga Lampung Selatan. Salah satunya, embung di wilayah Kecamatan Sragi, yang terbentuk alami di area rawa.

Sebagian embung dibuat dengan pengerukan memakai alat berat di Kecamatan Penengahan, Ketapang. Embung dibuat sebagai penangkap, pemasok, dan sumber air.

Fungsi ekologis embung bagi lingkungan berkelanjutan diakui Sarifudin, Kepala Dusun Kramat Baru, Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang.

“Berada di cekungan kaki Gunung Goci dan gugusan Gunung Taman, memberi sumber air berlimpah. Namun saat kemarau, kebutuhan air meningkat berimbas pada berkurangnya stok air. Pembuatan embung buatan, pun melengkapi embung alami yang sebagian dangkal,” kata Sarifudin, saat ditemui Cendana News, Rabu (17/11/2021).

Menurutnya, pendangkalan embung alami, mata air yang tertutup sedimentasi dipengaruhi sejumlah faktor. Alih fungsi lahan lereng perbukitan Gunung Goci berimbas sungai Gajah Mati alami pendangkalan. Embung memiliki manfaat maksimal untuk pemenuhan kebutuhan pertanian. Budi daya tanaman hortikultura jenis jagung, sayuran masih bisa disokong oleh air embung. Kala kemarau panjang, meski hanya sebagian dari puluhan hektare lahan tetap bisa dialiri air.

Akka Joachim Joenias, Kepala unit pelaksana teknis Kecamatan Ketapang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (17/11/2021). –Foto: Henk Widi

“Cekungan alami kerap kami sebut situ, bermanfaat untuk minum ternak, pengairan komoditas pertanian hingga penyiraman air, fungsi lain tentunya untuk mempertahankan keseimbangan alami habitat ikan, burung dan biota pada lingkungan yang beradaptasi dengan embung,” terang Sarifudin.

Lihat juga...