20 Tahun Bergantung Impor, Potensi Budidaya Algonema Indonesia Belum Dimaksimalkan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Sejak 2002 sampai sekarang kita setiap tahun masih impor algonema. Angkanya jutaan pot setiap tahun. Karena seorang importir itu bisa mendatangkan 200 ribu pot per bulan. Dengan rentang harga Rp100-500ribu per pot, bisa dibayangkan berapa potensi nilai ekonominya,” katanya.

Petani sekaligus penggerak komunitas Algonema asal Yogyakarta, R Agus Cholik di Yogyakarta, Munggu (12/12/2021). Foto: Jatmika H Kusmargana

Atas dasar itulah, Agus berharap melalui kegiatan pameran dan kontes algonema semacam ini, akan semakin banyak petani di Indonesia yang mau menggeluti budidaya algonema. Sehingga ke depan, Indonesia tidak hanya menjadi pasar dan bergantung pada impor, namun bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan. Mengingat saat ini menurutnya jumlah petani yang mampu memproduksi 1000 tanaman per bulan di Indonesia tak lebih dari 5 orang saja.

“Saya berharap ke depan akan muncul petani-petani muda yang serius membudidayakan algonema. Termasuk menghasilkan jenis-jenis baru. Karena sampai sekarang di Indonesia ini hanya beberapa gelintir saja yang sudah mampu menghasilkan jenis algonema baru. Paling baru 3 orang. Sementara di Thailand itu sudah ada 150 lebih,” katanya.

Lihat juga...