BPBD Cianjur Terus Koordinasi Bangun Jembatan Putus
CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), agar segera membantu pembangunan jembatan gantung yang putus di Kecamatan Cidauan, sehingga warga tidak terisolir.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Labis, mengatakan sejak putusnya dua jembatan gantung yang merupakan akses utama warga di lima desa di Kecamatan Cidaun, membuat aktivitas warga terhambat, meski ada yang memaksakan diri menggunakan ban bekas untuk menyeberang.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BNPB agar dapat segera membantu pembangunan kembali jembatan yang putus akibat derasnya arus sungai karena kedua jembatan tersebut merupakan akses utama ribuan kepala keluarga di lima desa,” katanya saat dihubungi Selasa (28/12/2021).
Saat ini, ungkap dia, beberapa orang warga yang memiliki keperluan mendesak seperti berbelanja kebutuhan warung untuk keluar dari wilayah termasuk anak sekolah, terpaksa menyeberangi sungai berarus deras menggunakan ban dalam bekas.
Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto, mengatakan untuk beraktivitas dari Gelar Pawitan ke desa lain seperti Neglasari, warganya terpaksa menggunakan ban dalam bekas, untuk sampai ke seberang, termasuk anak usia sekolah SD, SMP dan SMA, juga melakukan hal yang sama untuk pergi dan pulang sekolah.
“Mereka terpaksa melewati sungai menggunakan ban untuk beraktivitas seperti bertani, sekolah dan kegiatan ekonomi lainnya. Sekitar 11 ribu kepala keluarga dari dua desa, Gelar Pawitan dan Neglasari yang selama ini menggunakan jembatan sebagai akses utama,” katanya.
Kepala Desa Neglasari, Suparman, mengatakan saat ini, warganya mulai kesulitan mendapatkan pasokan sembako karena di sejumlah warung yang ada stok mulai menipis dan kosong karena pemilik warung kesulitan melintas saat membawa barang belanjaan.