Dinkes DKI Masifkan Deteksi Dini Covid-19

JAKARTA – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta memasifkan deteksi dini Covid-19 melalui pemeriksaan PCR secara terus-menerus, guna menangkal penyebaran varian Omicron di Ibu Kota.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan upaya deteksi dini terus dilakukan, meski kasus Covid-19 terus melandai, bahkan testing khusus DKI Jakarta sembilan sampai 10 kali lipat dari standar pemeriksaan WHO (1:1.000 penduduk per minggu).

“Meskipun kasus Covid-19 di Jakarta melandai saat ini, tetapi kami tetap melakukan (testing) dalam porsi lebih dari standar WHO, sekitar sembilan sampai 10 kali standar WHO,” ujar Widyastuti di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Terkait “tracing”, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Litbangkes dan mitra terkait lainnya melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi adanya varian baru.

Dikatakan Widyastuti, metode ini ditingkatkan untuk percepatan pencegahan dan penanggulangan penyebaran varian Omicron di Jakarta.

“Kita lakukan Whole Genome Sequencing untuk mendeteksi risiko atau kemungkinan adanya varian baru untuk semua kasus riwayat berpergian dari luar negeri, kemudian kasus relapse bahwa pernah terjangkit Covid-19 di masa lalu, kemudian kena kembali, dan yang seterusnya bila telah divaksin tetapi menjadi tetap positif covid,” katanya.

Sedangkan treatment, sambungnya, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan pemerintah pusat telah menyediakan tempat karantina terpusat bagi WNI atau WNA dari luar negeri. Lokasi karantina tersebut yaitu, Wisma Atlet, Rusun Pasar Rumput, dan Rusun Nagrak.

Widyastuti menjelaskan, Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 25/2021 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19 mengatur kewajiban karantina terpusat bagi WNI atau WNA dari luar negeri.

Lihat juga...