Langkah Sederhana Kunci Kebersihan Sungai di Bandar Lampung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Pengelolaan sampah berkelanjutan terus dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Di antaranya dengan penggunaan keranjang, bak penampungan sementara mendorong warga mengelola dengan baik.
Maryati, pedagang di Pasar Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung menyebut menggunakan karung untuk penampungan sementara. Selanjutnya dibuang ke bak penampung sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung yang disediakan pada area pasar.
Penataan pasar Pasir Gintung sebutnya menjadi salah satu cara meningkatnya kesadaran pedagang mengelola sampah.
“Penataan pasar juga membuat pedagang tidak sembarangan membuang sampah terlebih di dekat pasar mengalir sungai, sampah yang ditampung sementara pada keranjang, karung, kardus mudah dibuang pada bak penampungan yang akan diangkut truk,” terang Maryati saat ditemui Cendana News, Rabu (8/12/2021).
Maryati bilang kesan kumuh pada pasar Pasir Gintung tidak lagi terlihat. Pada area sisi Jalan Imam Bonjol sejumlah selokan air yang kerap menimbulkan aroma tidak sedap dibongkar. Saat musim penghujan saluran air yang tersumbat oleh sampah dibersihkan.
Salah satu petugas kebersihan, Hendro, mengaku kendaraan truk pengangkut rutin mendatangi tempat pembuangan sampah sementara. Sebelumnya lokasi penempatan bak portable berada di dekat jembatan sungai, sebagian di area pasar. Penempatan dipindah dekat area pasar SMEP setelah sejumlah pedagang menempati lapak, kios baru.
“Penertiban area Jalan Imam Bonjol sekaligus memindah bak sampah portable sehingga jalan lebih luas, lebih bersih,” ulasnya.
Pemanfaatan keranjang sampah dari bambu sebut Hendro sangat efektif. Sebab pedagang bisa memanfaatkan untuk menampung sampah. Petugas kebersihan akan lebih mudah memindahkan tanpa harus memungut sampah berserakan.