Menparekraf : Pariwisata Indonesia Perlu Perhatikan Tatanan Ekosistem

JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pembangunan kepariwisataan di Indonesia perlu memperhatikan pengaplikasian tatanan ekosistem kepariwisataan dengan baik.

“Terlebih di era atau situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) saat ini yang menggambarkan perubahan atau kerentanan, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas serta situasi pandemi COVID-19 yang menjadi salah satu tantangan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya dalam peluncuran buku “Ekosistem Kepariwisataan” sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu.

Buku yang ditulis oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Frans Teguh, dinilai akan berkontribusi besar pada pada pembangunan kepariwisataan Indonesia di era hingga pasca pandemi.

Selain itu, diharapkan pula buku ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan pariwisata khususnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memformulasikan strategi, kebijakan, dan program pembangunan pariwisata.

Para dosen dan pengajar disebut dapat pula menjadikan buku ini sebagai referensi di jurusan pariwisata untuk memahami konsep serta pendekatan baru dalam pengembangan pariwisata di masa kini dan mendatang.

“Konsep dan pendekatan ekosistem kepariwisataan relevan dan kontekstual di tengah berbagai upaya memperkokoh inovasi, adaptasi, dan kolaborasi sekaligus menawarkan solusi dalam berbagai level of playing field dan kekuatan sektor parekraf menjadi pemenang pandemi,” ujar Sandiaga.

Dalam bukunya, Frans Teguh menyampaikan beberapa gagasan seperti manajemen berbasis ekosistem kepariwisataan mengutamakan penguatan nilai manfaat produk (outstanding values proposition) dalam mengelola berbagai kesenjangan ekologis, sosial, teknologi, dan spiritual di tengah pusaran VUCA.

Lihat juga...