“Juga harus dioptimalkan keterangan pada benda sejarah, seperti belum ada yang berisi keterangan informasi koleksi (asal, kegunaan, nillai, makna dan fungsi), misalnya masih hanya sebatas nama koleksi, juga untuk pengamanan koleksi seperti pembatas antara pengunjung dengan koleksi museum,” sebutnya.
Ia berharap, adanya solusi dengan menambah jumlah tenaga yang kompeten sesuai kebutuhan (konservator, registrar, penata pameran). Mengadakan pelatihan teknis kepada pemandu yang ada di anjungan dan melakukan pemetaan jabatan sesuai latar belakang pendidikan dan kompetensi yang sesuai.
“Sedangkan dari sisi Sumber Daya lainnya bisa dilakukan inventarisasi dan registrasi koleksi, yaitu membuat sistem informasi koleksi yang baik, mengunakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan fungsi dan memiliki nilai estetika,” jelasnya.
Kegiatan Sosialisasi Museum Sejarah di Kota Bukittinggi ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, diikuti oleh puluhan warga yang diharapkan mampu menarik minat dan pengembangan pendidikan sejarah. (Ant)