Nelayan Way Lunik Pasok Kebutuhan Bahan Produksi Ikan Kering

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Hasil tangkapan nelayan tradisional di perairan Teluk Lampung memenuhi kebutuhan bahan bagi produksi ikan kering dan terasi.

Mardianto, nelayan di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, mengaku mencari ikan pelagis atau permukaan dan udang rebon menggunakan alat tangkap jenis jaring anco dan jaring payang di perairan Way Lunik.

Hasil tangkapan ikan menggunakan jaring payang didominasi oleh ikan pelagis jenis selar, tenggiri kecil,dan  teri. Berbagai jenis ikan tersebut diolah sang istri melalui proses perebusan dan penjemuran menjadi ikan kering.

“Permintaan pengepul ikan kering asin direbus dengan garam dan ikan kering tawar tanpa garam. Penanganan lanjutan, ikan diawetkan dengan pengeringan memberi nilai tambah penjualan hasil tangkap,” kata Mardianto, saat ditemui Cendana News, Senin (6/12/2021).

Mardianto juga bilang, saat penghujan, hasil tangkapan bertambah. Faktor banjir dengan sumber pakan dari lumpur sungai menyebabkan ikan berkumpul di Teluk Lampung. Angin kencang, gelombang tinggi juga memberi dampak berbagai jenis ikan berkumpul di area Teluk.

Tiga cekeng atau keranjang hasil tangkapan udang rebon siap dikeringkan oleh Rosa, di Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung, Senin (6/12/2021). –Foto: Henk Widi

Memanfaatkan area tangkap dekat zona labuh jangkar (anchor) kapal, memberi perlindungan pada ombak. Area labuh jangkar sekaligus perlindungan sementara bagu ikan dan udang rebon.

“Zona tangkapan yang kami gunakan untuk menjaring payang, memasang anco maksimal sekitar dua kilometer dari bibir pantai, karena hanya memakai perahu satu katir untuk penyeimbang dengan hasil belasan hingga puluhan kilogram ikan dan udang rebon,” terang Mardianto.

Lihat juga...