Pakar di Afsel: Belum Ada Tanda Peningkatan Keparahan Akibat Omicron
JOHANNESBURG – Para ilmuwan Afrika Selatan, mengatakan belum ada tanda virus corona varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Meskipun para ilmuwan mengatakan lebih banyak waktu diperlukan untuk sampai pada kesimpulan yang pasti, Menteri Kesehatan Afsel Joe Phaahla mengatakan belum ada tanda-tanda keparahan Covid-19 akibat varian Omicron.
“Data awal memang menunjukkan, bahwa sementara ada peningkatan tingkat rawat inap … sepertinya itu murni karena angka kasus daripada sebagai akibat dari keparahan varian Omicron ini,” kata dia pada Jumat (10/12/2021).
Afsel memperingatkan dunia tentang Omicron akhir bulan lalu, yang memicu alarm bahwa varian yang sangat bermutasi dapat memicu lonjakan baru dalam infeksi global.
Data rumah sakit menunjukkan, bahwa penerimaan pasien Covid-19 sekarang meningkat tajam di lebih dari setengah dari sembilan provinsi di negara itu, tetapi kematian tidak meningkat secara dramatis dan indikator seperti rata-rata lama rawat inap di rumah sakit cukup aman.
Dalam beberapa hari terakhir, wabah nasional yang terkait dengan varian Omicron telah menginfeksi sekitar 20.000 orang per hari, dengan 19.018 kasus Covid-19 baru dilaporkan pada Kamis (9/12), berdasarkan data dari Institut Penyakit Menular Nasional Afsel. Data tersebut mencatat hanya hanya 20 kematian baru.
Sebelumnya, Afsel mencatat rekor puncak lebih dari 26.000 kasus harian selama gelombang ke tiga virus corona yang dipicu oleh varian Delta.
Afsel telah sepenuhnya memvaksinasi sekitar 38 persen orang dewasa, atau lebih banyak daripada di banyak negara Afrika lainnya, tetapi jauh dari target akhir tahun pemerintah.