Penyerapan Belanja Kelistrikan Papua-Maluku Sebesar Rp635 Miliar, Sebut PLN

JAYAPURA — PT PLN (Persero) menyebut penyerapan belanja untuk komponen dalam negeri di proyek kelistrikan Papua dan Maluku sebesar Rp635 miliar dari 21 proyek dalam tahap konstruksi.

General Manajer PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku dan Papua Reisal Rimtahi Hasoloan di Jayapura, Kamis, mengatakan proporsi terbesar adalah untuk pembangunan pembangkit yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.

“Guna memastikan bahwa komponen yang didatangkan ke lokasi proyek adalah produk dalam negeri, kami mengharuskan seluruh mitra pelaksana pekerjaan proyek untuk menyampaikan bukti berupa invoice atau PO (purchase order), ” katanya.

Menurut pada level korporat, PLN juga sedang mengimplementasikan digital “dashboard” yang memuat elektronik tingkat komponen dalam negeri (e-TKDN) PLN.

“Dari platform digital ini untuk memudahkan pengelolaan pengadaan dan mendorong industri lokal untuk berpartisipasi memenuhi kebutuhan PLN dan bekerja sama untuk mencapai pasokan listrik yang andal,” ujarnya.

Sebelumnya, penggunaan komponen dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan yang sedang berjalan di Indonesia timur kini mencapai 48,07 persen dari target 40 persen.

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tersebut terserap untuk proyek skala besar di Papua dan Maluku, seperti pembangkit, transmisi dan gardu induk.

“Porsi TKDN tidak boleh kurang dari 40 persen, penggunaan produk dalam negeri ini ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri domestik sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto.

Lihat juga...