Perbanyak Ekspor Langsung Perikanan, KKP Gandeng Angkasa Pura II

JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng PT Angkasa Pura II guna meningkatkan kegiatan direct call atau ekspor langsung produk perikanan dari berbagai bandara di Indonesia ke negara tujuan.

“Kerja sama dan peningkatan sinergi dengan AP II semakin penting mengingat keberterimaan produk perikanan kita sudah menjangkau 171 negara,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina saat rapat koordinasi dengan AP II di Jakarta, Selasa.

Dalam keterangan tertulisnya, ia mengemukakan bahwa direct call membantu pelaku usaha perikanan, terutama memangkas biaya operasional saat melakukan ekspor.

Rina menjelaskan, selama ini ekspor produk perikanan dilakukan melalui bandara-bandara transit seperti Soekarno-Hatta dan Juanda. Hal ini yang menyebabkan biaya operasional menjadi tinggi dan terdapat risiko penurunan kualitas produk akibat waktu tempuh yang relatif lama.

Sementara produksi perikanan Indonesia, ungkap dia, mencapai 916,2 ribu ton di Pulau Sumatera, 247 ribu ton di Kalimantan serta 232,4 ribu ton di Pulau Jawa. Selain itu, KKP juga mendorong peningkatan produksi di sejumlah lokasi melalui program kampung budi daya.

“Untuk itu, kita perlu menetapkan prioritas negara tujuan direct call seperti Tiongkok, Jepang, Singapura, Vietnam, dan lain-lain,” paparnya.

Rina memastikan, BKIPM siap mengupayakan dukungan volume minimal dan kontinuitas penyediaan komoditas yang diekspor. Tak hanya itu, dia menjamin lembaganya juga akan mengupayakan adanya forum komunikasi antar pemangku kepentingan serta bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.

Lihat juga...