Peternak: Harga Jual Telur Naik karena Tingginya Permintaan
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Memasuki libur natal dan tahun baru, harga komoditas telur ayam mengalami kenaikan cukup signifikan. Beberapa hari terakhir, harga jual telur di tingkat peternak bahkan mencapai Rp30.000 per kilogram.
Menurut peternak, kenaikan harga telur ayam ini terjadi sebagai dampak peningkatan permintaan pasar, seiring mulai pulihnya kondisi pariwisata serta ekonomi masyarakat pascapandemi Covid-19.
Salah seorang peternak ayam petelur di desa Cangkringan, Sleman, Amino Fajar Nugroho, menyebut puncak kenaikan harga jual telur ayam di tingkat peternak terjadi pada tiga hari lalu, yang mencapai Rp30.000/kilogram.
“Namun, harga jual telur di angka Rp30.000/ kilogram itu hanya berlangsung satu hari saja. Setelah itu langsung turun menjadi Rp27.000/kilogram. Sampai hari ini, harga jual di tingkat peternak juga masih di kisaran Rp27.000,” katanya, Selasa (28/12/2021).
Menurut Amino, kenaikan harga telur ayam ini memang biasa terjadi setiap tahunnya. Khusus untuk tahun ini, kemungkinan disebabkan tingginya permintaan pasar, akibat mulai ramainya sektor pariwisata pascapandemi Covid-19. Sehingga membuat warung makan, produsen makanan ataupun pelaku usaha lain membutuhkan telur dalam jumlah besar.
“Apalagi saat ini juga bersamaan dengan pencairan program pemerintah, yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di mana salah satu bantuan yang diberikan adalah telur ayam. Dengan tingginya permintaan atau kebutuhan akan telur ini, maka otomatis stok di pasaran berkurang, dan imbasnya harga menjadi naik,” ungkapnya.