Program Damandiri Mampu Tampakkan Filosofis Musholla Moseum Memorial HM Soeharto

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA — Program Renovasi Masjid dan Mushola yang dijalankan Yayasan Damandiri di Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML) Argomulyo Sedayu Bantul, diketahui tak hanya mampu meningkatkan kenyamanan pengunjung Musholla Moseum Memorial HM Soeharto di dusun Kemusuk saat beribadah.

Lebih dari itu, adanya renovasi lewat Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera Argomulyo tersebut ternyata juga mampu menampakkan nilai-nilai filosofis bangunan Mushola Moseum Memorial HM Soeharto yang memang dirancang sesuai falsafah hidup Presiden kedua RI tersebut.

Bagaimana tidak, dengan adanya renovasi total mulai dari perbaikan atap mushola, toilet dan tempat wudhu, pengecetan total seluruh bangunan, penggantian AC, penggantian seluruh lampu, saluran pipa air, pompa air hingga kran tempat wudhu, bahkan perbaikan sejumlah keramik yang rusak, kini mushola Moseum Memorial HM Soeharto mampu menampakkan kecemerlangannya.

Kepala Moseum Memorial HM Soeharto, sekaligus Manajer Umum Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera Argomulyo selaku pelaksana program DCML di Argomulyo, Gatot Nugroho mengatakan, Musholla Moseum dibangun sejak 2014 lalu. Bangunan masjid ini berbentuk menyerupai kubus dengan ukuran 9×9 meter persegi, serta memiliki perpaduan warna putih-biru, dengan atap mustoko berwarna kuning keemasan.

Menurut Gatot keberadaan musholla ini salah satunya mencerminkan kepribadian sosok Pak Harto secara spiritual. Yakni sebagai seorang muslim, yang diperintahkan Tuhan untuk hidup di alam yang terdiri dari sejumlah unsur seperti tanah/bumi, api dan air. Dengan tujuan tak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya.

“Pada bangunan atap musholla, yakni di atas mustaka, terdapat lambang lafal Allah serta di bawahnya terdapat angka 8. Ini melambangkan kebesaran Allah, yang tidak ada batasnya. Selain itu angka 8 secara kebetulan juga merupakan tanggal lahir dari Pak Harto,” katanya.

Lihat juga...