Rupiah Rabu Ditutup Melemah ke Posisi Rp14.256

JAKARTA — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu sore ditutup melemah seiring fokus pelaku pasar yang kembali tertuju pada rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Rupiah sore ini ditutup melemah 42 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.256 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.214 per dolar AS.

“Sentimen dari eksternal, pasar sekarang cenderung mix dan tanpa arah yang jelas menjelang akhir tahun,” kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Lukman, fokus investor mulai terpecah antara merebaknya COVID-19 atau Santa Rally dan mulai kembali fokus pada kenaikan suku bunga The Fed yang semakin dekat.

“Volume perdagangan semua counter juga cenderung tipis dan bisa menciptakan volatilitas,” ujar Lukman.

Kendati demikian, lanjut Lukman, hal itu telah diantispasi oleh Bank Indonesia yang terus menjaga volatilitas rupiah agar tidak melemah maupun menguat signifikan.

“Secara fundamental, rupiah masih bagus di mana salah satunya didukung oleh ekspor komoditas energi. Namun USD juga akan semakin menguat dengan semakin mendekati kenaikan suku bunga oleh The Fed,” kata Lukman.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (28/12) kemarin mencapai 278 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 8 kasus sehingga totalnya mencapai 144.071 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 152 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,11 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 4.614 kasus.

Lihat juga...