Sejumlah Sungai di Palu Berpotensi Terjadi Banjir
PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, membangun koordinasi lintas sektor dalam rangka mengantisipasi ancaman banjir atau genangan akibat cuaca ekstrem, pengaruh La Nina.
“Koordinasi penting dilakukan, guna meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus upaya antisipasi, bila sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat akibat curah hujan tinggi,” kata Kepala BPBD Kota Palu, Presly Tampubolon yang dihubungi di Palu, Jumat (10/12/2021).
Ia menjelaskan, sebagaimana analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena La Nina berlangsung hingga Februari 2022 yang berdampak pada tingginya curah hujan. Hujan dengan intensitas tinggi diprediksi meningkatkan debit air di sungai dan berpotensi banjir.
Koordinasi lintas sektor yang sudah dilakukan pihaknya, meliputi BMKG sebagai otoritas pengamatan cuaca, Dinas Pekerjaan Umum menyangkut urusan infrastruktur jalan dan drainase, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman guna mencermati wilayah-wilayah yang rawan genangan maupun banjir, bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Demikian juga Dinas Sosial sebagai pendukung dalam rangka penyiapan logistik atau kebutuhan-kebutuhan dalam kondisi kedaruratan,” ucap Presly.
Dia menjelaskan, langkah antisipasi terhadap ancaman bencana hidrometeorologi perlu dilakukan dengan manajemen yang baik oleh pemerintah.
Ia mengatakan, persoalan penanganan kebencanaan tidak hanya menjadi tugas BPBD, namun dibutuhkan keterlibatan para pihak, sebab dampaknya memengaruhi semua sektor.
“Sehingga penanganan perlu dilakukan secara kolektif,” katanya.
Ia juga mengimbau warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, terutama drainase yang banyak sampah selalu menjadi persoalan ketika terjadi hujan.