Status Penanganan Banjir di HSU Meningkat Manjadi Tanggap Darurat
AMUNTAI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan meningkatkan status penanganan banjir dari siaga menjadi tanggap darurat di daerah itu.
Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi di Amuntai, Jumat, mengatakan peningkatan status tersebut berdasarkan keputusan pada rapat koordinasi lintas sektor di Posko Siaga BPBD HSU.
“Tinggal menunggu tanda tangan SK Tanggap Darurat Banjir HSU dari Plt (Pelaksana Tugas) Bupati HSU H. Husairi Abdi, kemungkinan hari ini SK sudah ditandatangani beliau,” katanya.
Rapat penentuan status bencana banjir di HSU diikuti Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi, pihak perwakilan Polres HSU, Kodim HSU, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan unsur Forkopimda HSU.
Sugeng mengatakan ditingkatkan status penanganan banjir karena debit air Sungai Tabalong dan Balangan yang bermuara di Sungai Negara Kota Amuntai, Ibu Kota Kabupaten HSU, terus meningkat drastis pada tiga hari terakhir dan sembilan kecamatan mulai dihadapkan dengan bencana banjir.
“Kondisi sekarang sudah sangat layak untuk meningkatkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat banjir,” katanya.
Menurut dia, kondisi banjir saat ini jauh berbeda dibandingkan dengan sebelumnya, di mana intensitas air kian meningkat.
Rapat koordinasi tersebut digelar juga dalam rangka mencari masukan dari setiap kecamatan, terkait dengan kondisi banjir dan masyarakat terdampak yang perlu segera mendapat bantuan.
Data yang masuk pos BPBD per 1 Desember, sudah ada 5.096 rumah warga terendam dengan 20.027 jiwa yang terdampak di sembilan kecamatan.
Sugeng mengimbau masyarakat lebih waspada, terutama yang memiliki anak kecil untuk dijaga dengan baik dan lebih berhati-hati.