KUPANG – Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Syaeful Hadi, mengimbau warga mewaspadai akan ancaman banjir rob yang berpotensi terjadi di tiga wilayah di Nusa Tenggara Timur.
“Potensi fenomena banjir pesisir (rob) diprediksi terjadi pada 3-5 Desember 2021 di tiga titik wilayah, yaitu pesisir selatan Pulau Flores, pesisir selatan Pulau Sumba, dan pesisir Pulau Sabu dan Raijua,” kata dia di Kupang, Kamis (2/12/2021).
Ia menjelaskan, banjir rob berpotensi terjadi akibat adanya pengaruh dari aktivitas astronomi, di mana fase gerhana matahari total, yaitu terjadi ketika bulan bergerak dalam orbitnya antara bumi dan matahari atau yang dikenal dengan okultasi.
Gerhana ini terjadi di bulan baru ketika matahari dan bulan berada dalam konjungsi satu sama lain.
Hal itu dapat menyebabkan potensi air laut pasang maksimum, kondisi gelombang tinggi, serta ditunjang dengan curah hujan tinggi dapat mempengaruhi dinamika wilayah pesisir di NTT berupa potensi banjir pesisir.
“Sebab itu, masyarakat di wilayah berpotensi terdampak agar lebih siaga dan mengantisipasi dampak banjir pesisir,” katanya.
Syaeful mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan terkini informasi cuaca maritim dari BMKG melalui melalui nomor kontak 03808561910, atau 081215122192 atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
“Jadi masyarakat di daerah berpotensi terdampak agar terus siaga dan melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana banjir rob,” katanya. (Ant)