Angka Kekerdilan di Kota Kediri Capai 12,79 Persen
KEDIRI — Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur mengemukakan bahwa angka kekerdilan di kota ini mencapai 12,79 persen pada 2020, sehingga beragam cara dilakukan guna menekan angka kekerdilan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengemukakan angka 12,79 persen itu hasil evaluasi 2020. Pihaknya akan berupaya agar angka tersebut bisa ditekan seminimal mungkin. Salah satunya dengan melaksanakan penimbangan rutin.
“Melalui penimbangan itu kita punya data yang valid, selanjutnya kita analisa dan evaluasi terkait kekerdilan ini, lalu kita tentukan program yang tepat,” katanya di Kediri, Jumat.
Ia menjelaskan sesuai jadwal penimbangan dilakukan pada Februari dan Agustus. Pandemi COVID-19, juga tidak akan memengaruhi jadwal, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Fauzan menambahkan Pemkot Kediri telah menentukan arah kebijakan terkait penanganan kekerdilan. Program yang dibuat selaras dengan RPJMN Tahun 2020-2024, di antaranya dengan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar serta peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Selain itu, Pemkot Kediri juga berupaya melakukan peningkatan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pengendalian penyakit, penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dan peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
Fauzan menambahkan bahwa penambahan kekerdilan bisa dicegah melalui 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang optimal. Dengan pemberian gizi pada ibu hamil, diharapkan bisa menekan kasus kekerdilan pada anak.