BKKBN Resmikan Pil Progestin Dukung ASI Eksklusif

angkapan layar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam “Peluncuran Pil KB Bagi Ibu Menyusui Dalam Mendukung ASI Eksklusif Guna Mencegah Stunting” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (19/1/2022).-Ant

Hasto menegaskan, bila ibu tidak rajin memberikan susu, maka kedua hormon tersebut tak dapat terbentuk. Akibatnya, bayi akan kekurangan gizi karena air susu ibu yang ikut berhenti diproduksi.

Dengan demikian, dia menyarankan para ibu untuk rajin memberikan ASI pada bayi minimal tiga jam sekali. Karena selama waktu tersebut, perut bayi sudah kosong dan menjaga produksi ASI tetap dalam kondisi baik.

Ia turut menyarankan, pada saat menyusui ada baiknya ibu secara bergantian menyusui melalui payudara yang berbeda, supaya air susu pada kedua buah payudara menjadi seimbang.

“Misalnya, menyusui dengan payudara kanan sebentar saja. Bayi itu lapar tiga sampai empat menit, kemudian langsung pindahkan ke sebelahnya sekitar lima sampai enam menit. Lebih lama sedikit, bayinya sudah tidak begitu lapar, sehingga imbang,” kata dia.

Dalam acara itu, dia turut meminta bantuan pada Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), tim pendamping keluarga dan juga para Duta Generasi Berencana (Genre), supaya dapat memberikan pendampingan dan edukasi mengenai teknis menyusui yang benar pada ibu.

Hasto berharap, melalui rajinnya ibu yang menyusui, tidak akan ada lagi anak yang terlahir menjadi stunting. Sehingga penerus bangsa dapat tumbuh tinggi dan cerdas dengan optimal tanpa rentan terkena penyakit.

“Stunting adalah anak yang terlantar. Harusnya dia berbakat jadi tinggi dan cerdas. Tapi akibat orang tuanya, lingkungannya sampai BKKBN kurang mengurus dia, maka akhirnya dia menjadi dirugikan,” tegas Hasto. (Ant)

Lihat juga...