Covid-19 Berpotensi Akibatkan Sindrom Pasca-Covid-19
JAKARTA – Berusia muda dengan gejala-gejala yang ringan tidak menjamin bagi para penyintas Covid-19 terbebas dari post- Covid-19 syndrome atau sindrom pasca- Covid-19.
Dengan meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Indonesia beberapa hari terakhir ini, masyarakat diingatkan kembali akan potensi bahaya yang dibawa oleh Covid-19. Tak hanya menyerang saluran pernapasan, Covid-19 juga berpotensi mengakibatkan sindrom pasca-Covid-19 pada penderitanya.
Sindrom pasca- Covid-19 merupakan sejumlah masalah kesehatan atau gejala yang baru, kembali muncul, atau terus terjadi selama 4 minggu atau lebih sejak pertama kali seseorang terinfeksi virus penyebab Covid-19.
Walaupun mayoritas penderita Covid-19 akan membaik dalam beberapa minggu setelah sakit, sebagian penderita mengalami sindrom pasca-Covid-19 yang gejalanya menetap selama beberapa waktu setelah sembuh. Kondisi ini sangat bervariasi dan memiliki jangka waktu yang berbeda antar penyintas Covid-19.
“Penderita Covid-19 usia berapa pun dapat mengalami sindrom pasca- Covid-19, meski lebih sering ditemukan pada usia dewasa dibandingkan grup usia anak atau remaja, tetapi kelompok anak dan remaja tetap berisiko mengalaminya,” ujar dr. Desilia Atikawati, Sp.P, FAPSR, Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, RS Pondok Indah – Puri Indah dikutip pada Kamis (27/1/2022).
Penelitian menunjukkan gejala jangka panjang pada anak, baik yang memiliki gejala ringan atau berat (termasuk multisystem inflammatory syndrome, MIS), antara lain kelelahan/fatigue, pusing, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, nyeri otot dan sendi, serta batuk.
Walau jarang, beberapa orang, terutama anak-anak, dapat mengalami MIS sesaat atau segera setelah mengalami infeksi Covid-19.