Dokter di Medan Bantah Berikan Suntikan Vaksin Kosong

Arsip Foto - Seorang tenaga kesehatan menyiapkan suntikan penguat ('booster,) vaksin COVID-19 di sebuah pusat layanan masyarakat di Distrik Tianxin, Changsha, Provinsi Hunan, China tengah, pada Selasa (26/10/2021). (ANTARA/Xinhua)

MEDAN – Seorang dokter berinisial G membantah tudingan terhadap dirinya yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa sekolah dasar di Kecamatan Medan Labuhan, yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

“Saya bertanggung jawab dan meyakini dengan sungguh-sungguh sesuai sumpah profesi saya, bahwa saya yakini suntikan yang saya berikan adalah berisi vaksin yang telah diisi oleh sejawat saya,” katanya melalui keterangan tertulis, Senin (24/1/2022).

Ia mengaku, bahwa prosedur yang dilakukannya dalam menyuntikkan vaksin telah sesuai, mulai dari memanggil peserta vaksin untuk duduk dengan mengangkat lengan baju hingga setinggi bahu.

Kemudian, melakukan disinfeksi membersihkan dengan alkohol usap di lokasi yang akan disuntikkan vaksin. Selanjutnya, mengambil spuit (alat suntik) 0,5 cc di dalam kotak spuit yang diyakini sudah diisi vaksin sesuai dosis oleh perawat W.

“Lalu, melakukan suntikan vaksin secara intramuskular di daerah lengan kiri atas menggunakan spuit yang diambil dan menyuntikkannya,” ujarnya.

Mengenai viralnya video tersebut, ia mengatakan sudah ada pertemuan mediasi dengan pihak keluarga, sekolah dan pihak kepolisian di ruang rapat sekolah, yang juga dihadiri oleh kepala sekolah, guru-guru, juru vaksin dan perawat.

Dalam pertemuan mediasi tersebut, kata dia, sudah diberikan penjelasan dan pemahaman bahwa apa yang disuntikkan benar adalah suntikan yang telah berisi vaksin, yang telah diisi oleh perawat berinisial W ke dalam spuit.

Namun bila pihak keluarga masih belum yakin, dapat diberikan suntikan ulang kembali. Tetapi, pihak keluarga menolak untuk disuntik kembali.

Lihat juga...