Efisiensi Proses Kerja Tingkatkan Penghasilan ‘Startup’
Selain itu, masalah lainnya yang dihadapi oleh perusahaan adalah saat produksi tidak seimbang dengan penyimpanan bahan baku.
Apalagi ketika menyimpan bahan baku dengan durasi terlalu lama, hal tersebut tentunya harus dihindari.
Sebab, ada beberapa bahan baku yang sifatnya sangat rentan dan hanya bisa disimpan dalam kurun waktu yang sebentar.
Belum lagi jika perusahaan melakukan promosi ke berbagai media yang memerlukan biaya cukup besar, terutama jika beriklan melalui media cetak maupun elektronik.
Namun demikian, seandainya telah beralih menggunakan iklan pada media daring yang lebih efektif, harus tetap dengan pemilihan strategi biaya agar pengeluaran lebih efektif.
Tak hanya itu, jumlah pekerja juga dapat menjadi penyebab fixed cost membengkak.
Pasalnya, terkadang memiliki karyawan yang terlalu banyak bukan saja membuat pekerjaan menjadi tidak efektif, tetapi juga membuat perusahaan harus mengeluarkan fixed cost yang besar untuk proses penggajian.
Diperlukan cara yang efektif dan dapat secara signifikan untuk meningkatkan penghasilan usaha, salah satunya dengan strategi efisiensi pada proses kerja.
Yaitu, strategi yang dilakukan untuk menyiapkan tim dari perusahaan agar bisa memilih mana pekerjaan yang penting dan tidak, yang perlu dipangkas atau dihilangkan.
Proses kerja merupakan hal yang penting untuk sebuah bisnis, dan karena kebanyakan proses kerja cenderung tidak efisien dan atau berlebihan, karena seringkali tidak tampak dan sulit diukur.
Sehingga, kerugian yang diakibatkan biasanya dapat diasumsikan pada kisaran 20-35 persen dari total omzet.
Hal ini terjadi karena faktor-faktor seperti hilang penjualan, keterlambatan pembayaran, waktu luang, kehilangan pelanggan, proses yang panjang, gagal retur, hingga frustasi memang seringkali menjadi kerugian yang tidak terlihat dan sulit diukur akibat proses kerja yang tidak efisien dan atau berlebihan.