Harga Minyak Goreng di Kulon Progo Masih Tinggi

YOGYAKARTA – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, menyebut harga minyak goreng di tingkat pengecer dan pasar rakyat masih tinggi berkisar antara Rp19 ribu sampai Rp21 ribu per liter, meski sudah ada operasi pasar minyak goreng pada Jumat (21/1/2022).

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulon Progo, Sudarna, mengatakan setelah Operasi Pasar Minyak Goreng pada Jumat (21/1), antrean warga membeli minyak goreng di toko-toko retail sudah tidak ada.

“Harga minyak goreng di tingkat pengecer dan pedagang pasar rakyat masih tinggi, belum ada tanda-tanda penurunan meski sudah ada operasi pasar. Berdasarkan hasil pemantauan petugas, saat ini harga minyak goreng di masyarakat dan pasar rakyat berkisar Rp19 ribu sampai Rp21 ribu,” kata Sudarna di Kulon Progo, Selasa (25/1/2022).

Ia mengakui, Kulon Progo mendapat alokasi 6.000 liter dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY. Namun operasi pasar minyak goreng ini hanya menyasar desa-desa dan Pedagang Kreatif Lapangan Alun-alun Wates, karena harus membayar terlebih dahulu, baru dipasok.

Dari berbagai elemen dan instansi yang ditawari kerja sama melakukan operasi pasar minyak goreng, hanya pemerintah desa yang sanggup membayar awal. Lokasi operasi pasar minyak goreng di Desa Kembang dan Donomulyo (Kecamatan Nanggulan), Desa Srikayangan (Sentolo), Sidorejo (Lendah), Desa Jangkaran (Temon) dan PKL Alun-alun Wates.

“Untuk mendapat alokasi minyak goreng itu, harus membayar terlebih dahulu, sehingga hanya ada beberapa desa yang sanggup membayar dahulu, baru dipasok,” katanya.

Sudarna memprediksi harga minyak goreng baru akan turun beberapa bulan ke depan. Pedagang dan pengecer akan menghabiskan stok mereka sampai habis.

Lihat juga...