IBL Utamakan Prinsip Transparansi Tangani Kasus Covid-19 di Kalangan Pemain
JAKARTA – Manajemen Liga Bola Basket Indonesia (IBL) berkomitmen untuk mengutamakan prinsip transparansi dalam penanganan kasus Covid-19, menyusul makin meluasnya kasus virus corona yang terjadi di antara para pemain dan staf klub.
IBL pada Minggu melaporkan setidaknya 10 kasus Covid-19 yang menginfeksi sejumlah pemain maupun staf klub liga bola basket profesional Tanah Air itu.
Hingga kini, ada tiga klub yang pemainnya terkonfirmasi positif Covid-19, yaitu Satria Muda Pertamina Jakarta, Indonesia Patriots dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Kondisi tersebut memaksa sejumlah pertandingan harus ditunda.
Meski demikian, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah optimis badai Covid-19 di antara para pemain tidak akan makin meluas.
Karena pihaknya berkomitmen menerapkan prinsip transparansi, termasuk mengungkap nama-nama yang terpapar.
“Dengan pengalaman IBL musim 2021, transparansi menjadi penting, baik kepada tim peserta maupun publik, sebab kita harus tau apa yang terjadi dengan sekeliling kita, siapa saja yang terpapar perlu disampaikan,” ungkap Junas ,dalam jumpa pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu (30/1/2022).
“Karena kalau tidak disampaikan, khawatir akan menjadi pertanyaan, dan jadi kekhawatiran berlebihan,” sambung dia.
Junas juga menjelaskan, bahwa pertandingan akan dijadwal ulang dan dilanjutkan bila pemain lain dalam satu tim dinyatakan negatif Covid-19.
Artinya, meski ada beberapa pemain yang positif virus corona dalam satu tim, klub tersebut masih bisa bertanding jika pemain lainnya sudah melewati tes skrining dan dinyatakan negatif Covid-19.
“Jika ditemukan satu kasus, lalu di-assess dan ada potensi menyebar, kami akan tangguhkan gimnya. Tapi bila sudah di-assess dan pemain dinyatakan negatif setelah dilakukan skrining, dia bisa bermain,” jelas Junas.