LTMPT : Siswa yang Lulus SNMPTN tidak Boleh Ikut SBMPTN
JAKARTA — Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Budi Prasetyo menegaskan siswa yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak boleh mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Kami tegaskan lagi bahwa adik-adik yang diterima di jalur SNMPTN tidak diperbolehkan mendaftar di SBMPTN lagi,” ujar Budi dalam taklimat media di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan kuota SNMPTN berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah yang mendapatkan akreditasi A akan mendapatkan kuota 40 persen terbaik di sekolahnya, akreditasi B akan mendapatkan alokasi 25 persen terbaik di sekolahnya, dan akreditasi C dan lainnya lima persen terbaik di sekolahnya. Penutupan masa sanggah kuota sekolah pada 17 Januari 2022.
SMA/MA/SMK yang mendapatkan kuota SNMPTN merupakan sekolah yang sudah memiliki NPSN, sudah mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sekolah juga harus mengisikan data siswa hanya yang eligible sesuai dengan ketentuan.
Oleh karena itu, Budi mengingatkan siswa yang mengikuti SNMPTN tidak main-main dalam memilih program studi. Program studi yang dipilih, merupakan program studi yang memang diminati.
“Jangan sampai sudah lulus SNMPTN tidak diambil karena merugikan sekolah dan juga merugikan siswa lainnya,” imbuh dia.
Ketua LTMPT, Prof Mochammad Ashari, menegaskan bahwa siswa yang lolos SNMPTN tapi tidak mengambil maka akan merugikan sekolah dan adik–adik kelasnya, karena sekolah tersebut akan dimasukkan ke daftar hitam.
“Lebih baik pilih satu saja program studi yang benar-benar diminati dan jika lolos akan diambil,” imbuh Ashari.