Malaysia Tetapkan Standar Harga Dua Vaksin COVID-19 Berbayar
KUALA LUMPUR — Pemerintah Malaysia menetapkan standar harga dua vaksin berbayar karena harga vaksin COVID-19 yang ditawarkan oleh swasta masih tinggi dan bervariasi sehingga tarifnya membebani masyarakat, terutama pada saat negara masih menghadapi pandemik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin serta Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Alexander Nanta Linggi di Putrajaya, Kamis.
“Vaksinasi gratis di bawah Program Imunisasi Nasional (PICK) COVID 19 dan diberikan secara sukarela kepada semua warga Malaysia untuk perlindungan kekebalan,” katanya.
Selain itu, pemerintah Malaysia menyatakan warga bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 atas pilihan mereka sendiri secara berbayar di rumah sakit dan klinik swasta yang telah diberi izin oleh Kementerian Kesehatan Malaysia atas pilihan mereka sendiri.
“Sebagai bukti pemerintah peduli dan serius dalam menangani harga, Kementerian Perdagangan dan Konsumen Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan telah bekerja sama untuk menetapkan harga maksimum vaksin COVID-19 agar vaksin tidak dijual dengan harga yang terlalu tinggi di pasaran,” katanya.
Mereka menegaskan penegakan perintah tersebut akan sepenuhnya dilaksanakan oleh Divisi Penegakan Farmasi Depkes.
Penetapan harga standar vaksin COVID-19 hanya melibatkan vaksin yang terdaftar di Drug Control Authority (DCA), Kementerian Kesehatan Malaysia.
“Saat ini Depkes menerapkan proses penetapan harga grosir harga eceran maksimum dan maksimum untuk dua produk vaksin COVID 19 saja yaitu merek CoronaVac dari Sinovac dan Covilo dari Sinopharm,” katanya.