Mangrove Jadi Daya Tarik Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih Bakauheni
Editor: Koko Triarko
“Nikmati suasana awal tahun baru, sebagian wisatawan memilih melakukan kegiatan bakar ikan dan berkumpul dengan keluarga di lokasi tersebut,” katanya.
Eko Suprapto menyebut, bagi warga setempat, keberadaan pantai Pasir Putih Tanjung Tuha menjadi sumber ekonomi. Saat wisatawan datang, ia bisa memanfaatkan waktu dengan menjual makanan dan minuman ringan. Selain itu juga hasil kebun berupa durian, rambutan dan kelapa muda.

“Selama pandemi Covid-19, destinasi wisata bahari jadi alternatif karena berada di area terbuka, sekaligus mendapatkan udara segar,” ulasnya.
Ia mengatakan lagi, pengunjung bisa mendatangi Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih saat liburan dengan membawa keluarga. Rerimbunan pohon mangrove dengan akar napas menjadi salah satu lokasi untuk berteduh. Akar napas mangrove yang unik kerap digunakan sebagai latar belakang untuk swafoto. Sejumlah wisatawan juga bisa mencari kerang dan lumai atau anggur laut sebagai bahan makanan.
Ardiyanto, salah satu pengunjung, menyebut pantai Pasir Putih Tanjung Tuha semula memiliki mangrove dalam jumlah banyak. Imbas reklamasi area lebih kurang dua hektare, vegetasi mangrove telah berganti menjadi hamparan batu padas. Sebagian area yang masih tersisa dengan vegetasi mangrove dilengkapi saung beratapkan asbes. Lokasi tersebut unik digunakan sebagai tempat swafoto.
“Pantai dengan vegetasi mangrove hijau berpadu dengan pasir putih jadi tempat menenangkan pikiran,” ulasnya.