Omicron Belum Terdeteksi di DIY
YOGYAKARTA – Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), menyatakan belum mendeteksi munculnya varian baru Covid-19, Omicron, di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan hasil surveilans genom terakhir.
Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi, mengatakan pemeriksaan whole genom sequencing (WGS) terakhir dilakukan pada 17 November 2021 terhadap 48 sampel positif SARS-CoV-2 di DIY.
“‘Whole genom sequencing’ terakhir kami lakukan pada November 2021 (hasilnya, red.) masih varian Delta semua,” kata dia saat dihubungi di Yogyakarta, Senin (3/1/2022).
Sebelumnya, sebanyak 48 sampel tersebut telah memenuhi kriteria untuk diprioritaskan dilakukan WGS. Selain belum terdeteksi melalui pemeriksaan WGS, Gunadi menilai situasi di DIY belum menunjukkan adanya kasus probable penularan Omicron.
Alasannya, hingga saat ini belum ditemukan klaster baru penularan Covid-19, serta tidak ada aktivitas kedatangan maupun perjalanan ke luar negeri dari bandara di DIY.
“Ini kan rata-rata hasil pemeriksaannya bukan dari klaster, tapi individual. Itu kan kemungkinan Omicronnya kecil ya kalau dari hitungan probabilitas, karena dia bukan dari luar negeri, juga bukan klaster,” tutur Gunadi.
Untuk pemeriksaan WGS selanjutnya, Pokja Genetik UGM masih dalam proses pengumpulan sampel yang dimulai awal Desember 2021 karena untuk sekali pengujian harus terkumpul 48 sampel positif Covid-19.
Rendahnya positivity rate atau persentase kasus positif corona di DIY, menurut dia juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi lamanya proses pengumpulan sampel untuk WGS.