Pascapenyerangan di Papua, Wapres Ma’ruf Minta TNI Tingkatkan Koordinasi
JAKARTA — Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan tokoh masyarakat setempat, terkait kondisi keamanan pascapenyerangan pos TNI oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.
“Wapres sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI (Jenderal Andika Perkasa) terkait bagaimana hal ini bisa ditangani dengan baik, dikoordinasi dengan baik dengan stakeholder (pemangku kepentingan) pihak keamanan dan pihak pemda setempat,” kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya di Jakarta.
Masduki mengatakan Wapres Ma’ruf Amin menerima perwakilan Pemprov Papua yang dipimpin Sekretaris Daerah Ridwan Rumasukun di kediaman resmi wapres di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma’ruf menyampaikan ungkapan bela sungkawa terkait penyerangan pos TNI di Kabupaten Puncak, yang menyebabkan tiga prajurit TNI meninggal dunia.
“Dalam hal ini, Wapres ikut berbela sungkawa dan berharap kepada seluruh jajaran TNI di Papua harus tetap waspada, tidak emosional, sehingga nanti jangan sampai menimbulkan pelanggaran hukum,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan tiga prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha gugur setelah baku tembak dengan KKB di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Puncak, Papua, Kamis (27/1). Ketiga prajurit yang gugur tersebut yaitu Serda M. Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza dan Pratu Rahman Tomilawa.
Pemakaman ketiga prajurit tersebut rencananya dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon.