Petani di Sleman Olah Komoditas Kelapa dan Limbahnya

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Sebagai negara tropis dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki potensi komoditas kelapa yang begitu melimpah di berbagai daerah. Sayangnya, selama ini produk kelapa maupun turunannya belum bisa dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat. 

Padahal, hampir setiap bagian pohon kelapa memiliki berbagai manfaat serta nilai jual tinggi di pasaran. Bahkan, limbah dari pengolahan produk kelapa seperti minyak kelapa, misalnya, seluruhnya bisa diolah tanpa terkecuali, sehingga menjadi produk yang bisa dijual dan menambah pendapatan warga.

Untung Suroso, petani dari Kelompok Tani Perkebunan Barepan, Sumberahayu Moyudan, Sleman, sekaligus produsen minyak kelapa,  mengaku berupaya mengolah seluruh limbah pengolahan minyak kelapa itu menjadi produk sampingan bernilai manfaat tinggi.

Dengan pengalamannya selama puluhan tahun, ia bahkan rutin memberikan pelatihan sekaligus pendampingan terhadap sejumlah petani kelapa di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang ia juga kerap menjadi objek penelitian para dosen maupun mahasiswa terkait pengolahan serta pemanfaatan limbah minyak kelapa.

Memproduksi minyak kelapa dari pasokan buah kelapa hasil panen kelompoknya sendiri, Untung mengaku dalam sehari bisa mengolah ratusan butir kelapa setiap harinya. Dari ratusan buah kelapa itu, ia hanya mengambil dagingnya saja untuk diproses menjadi minyak mentah.

“Sementara air kelapanya saya manfaatkan untuk pupuk organik cair (POC). Karena kaya akan kandungan nutrisi yang bagus untuk tanaman. Sementara batok kelapanya bisa diolah menjadi arang briket yang memiliki pasar luar negeri. Begitu juga dengan sabut kelapa. Jika diolah menjadi cocopeat, harganya cukup mahal karena sangat dibutuhkan untuk media tanam tanaman hias, dan sebagainya,” ungkapnya, belum lama ini.

Lihat juga...