Pneumonia, Penyakit Infeksi Penyebab Kematian Terbesar

Ilustrasi seorang wanita mengalami sakit kepala yang bisa menjadi salah satu tanda penyakit pneumonia -Ant/Pixabay

Perbaikan gaya hidup seperti tidak merokok, mendapatkan asupan nutrisi yang optimal juga menjadi upaya pencegahan yang tak bisa diabaikan.

Selain itu, Rania juga merekomendasikan orang-orang berusia di atas 65 tahun dan usia 19-65 tahun yang menerima terapi kanker, penyakit paru kronik, atau kondisi lain yang dapat melemahkan sistem imun, untuk mendapatkan vaksin pneumonia.

Terkait vaksinasi, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD-KAI., menuturkan vaksinasi bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan membentuk antibodi, sehingga tubuh memiliki kesiapan untuk menangkal bakteri atau virus yang akan masuk ke dalam tubuh.

Menurut Alvina, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi pneumonia, yakni indikasi vaksin untuk usia lebih dari 50 tahun dan adanya riwayat alergi dan gejala akut yang juga harus diperhatikan.

Hal ini mengingat faktor kekebalan tubuh sangat berpengaruh terhadap seseorang dapat terjangkit penyakit pneumonia atau tidak.

Penyakit pneumonia dapat bersifat invasif dan non-invasif, kekebalan tubuh dapat merubah dari non-invasif menjadi invasif. Karena itu, vaksinasi pneumonia ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan kepada lansia, di mana kekebalan tubuh yang mereka miliki akan makin rendah.

Vaksin pneumonia merupakan salah satu langkah pencegahan yang sangat dianjurkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Menurut CDC, vaksin ini dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, vaksin pneumonia memiliki tingkat efektivitas 50-85 persen dalam hal melindungi individu dari penyakit pneumonia.

Lihat juga...