Prabowo Subianto Prediksi Serangan Hibrida Masih Mengancam Kepentingan Nasional
JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, nasional yang dinamis, dan kompleks memunculkan ancaman militer, nonmiliter, maupun hibrida yang masih mengancam kepentingan nasional.
“Ancaman militer, nonmiliter, maupun hibrida diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang,” kata Prabowo dalam sambutannya pada Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis.
Prabowo di hadapan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan para pati TNI lainnya mengatakan ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul dan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
“Ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri, seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan, darat, laut, maupun udara, separatisme, dan ancaman infiltrasi intelijen dan spionase,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
Selain itu, kata dia, pelanggaran wilayah di darat, laut, maupun udara masih akan terjadi dalam bentuk, antara lain pelanggaran wilayah perbatasan darat, perbatasan laut di wilayah yuridiksi nasional, dan pelanggaran kapal asing bersenjata dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara asing.
“Pada tatanan global geopolitik dunia masih dihadapkan pada persaingan kekuatan negara-negara besar,” kata Prabowo.
Oleh karena itu, lanjut dia, kebijakan pertahanan negara harus mampu dan menjadi solusi dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan dari dinamika perkembangan lingkungan strategis regional, nasional, maupun global.