Produksi Perikanan Tangkap di Cilacap Dipastikan Turun

CILACAP – Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami penurunan pada 2021 akibat sering terjadi cuaca buruk di laut selatan Jawa.

“Kami masih rekap total produksi perikanan tangkap selama 2021. Namun, yang pasti mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Ditiasa Pradipta, didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Sukirman di Cilacap, Senin (17/1/2022).

Menurut dia, total produksi perikanan tangkap di Cilacap selama 2020 mencapai 25.245 ton yang didominasi ikan layur dan ubur-ubur.

Kendati pada 2020 juga sering terjadi cuaca buruk, dia mengakui nelayan Cilacap masih berkesempatan menikmati panen ikan layur dan ubur-ubur.

“Kalau ikan lainnya seperti tuna dan cakalang tetap ada, tapi yang mendominasi hasil tangkapan nelayan adalah ikan layur dan ubur-ubur, karena potensinya di Cilacap memang cukup besar. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, ikan layur mulai bermunculan di perairan Cilacap,” katanya.

Ia mengharapkan nelayan dapat menikmati musim panen ikan layur, meskipun saat sekarang masih dipengaruhi musim angin baratan, sehingga cuaca buruk masih berpotensi terjadi.

Ditiasa juga mengharapkan sektor perikanan dapat kembali memberikan kontribusi untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Cilacap seperti beberapa tahun sebelumnya.

“Saat sekarang tidak ada sama sekali kontribusi untuk PAD. Harapan kami ke depan, kalau bisa ditempatkan kembali seperti semula, pemerintah daerah bisa memungut pendapatan dari sektor perikanan tangkap,” katanya.

Ia mengatakan, jika pemerintah daerah bisa kembali mengelola pendapatan dari sektor perikanan tangkap, dana tersebut nantinya dapat dikembalikan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan terutama saat tidak melaut akibat cuaca buruk.

Lihat juga...