Ratusan Tulisan Karya Soedjatmoko Didigitalisasi
JAKARTA – Keluarga, kolega, dan lembaga akademik yang punya hubungan intelektual dan emosional dengan Soedjatmoko, meluncurkan situs web yang menampung lebih dari tiga ratus tulisan karya cendekiawan itu yang lahir pada 1948 hingga 1989.
Situs dengan tajuk “Membaca Soedjatmoko” itu hadir dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran Soedjatmoko, tepat pada 10 Januari. Situs tersebut digagas oleh ketiga putri Soedjatmoko, yakni Kamala Chandrakirana, Isna Marifa, dan Galuh Wandita.
“Senang, bahwa hari ini 100 tahunnya Soedjatmoko, kita membuka ruang untuk dialog, terutama dengan generasi muda, untuk belajar kembali tentang pencarian Soedjatmoko,” kata Galuh, saat acara peluncuran “Membaca Soedjatmoko” secara virtual pada Senin (10/1/2022).
Ratusan tulisan Soedjatmoko atau dikenal dengan nama panggilan Bung Koko itu, termasuk makalah dan pidato yang pernah ia sampaikan dalam berbagai pertemuan serta jurnal pada sekitar tahun 1948 hingga 1989.
Akses situs web tersebut terbuka secara gratis untuk publik. Berbagai karyanya tersedia dalam bentuk digital yang dikonversi dari bentuk aslinya, yang selama ini disimpan di kediaman Soedjatmoko di Jakarta.
“Saat Soedjatmoko wafat pada tahun 1989, dia meninggalkan lebih dari tiga ratus tulisan. Tulisan-tulisan ini bukan jawaban atas pencarian-pencarian yang dia lakukan seumur hidupnya, bahkan bukan juga teori, tidak ada teori di dalam tulisannya,” kata Kamala.
Ia melanjutkan, bahwa tulisan-tulisan Soedjatmoko sebetulnya mengangkat pertanyaan-pertanyaan mendasar hingga ajakan untuk berpikir bersama-sama di berbagai bidang pemikiran, mulai dari budaya, sastra, sosial, pembangunan ekonomi, sains, hingga agama.