Sidang Putusan Visa Novak Djokovic, Ditunda
JAKARTA – Ketua Pengadilan Federal Australia menunda sidang untuk mempertimbangkan putusan mengenai bintang tenis, Novak Djokovic, yang belum divaksin Covid-19 dapat tinggal di negara tersebut atau tidak.
Djokovic mengajukan banding atas kewenangan diskresi Menteri Imigrasi, Alex Hawke, untuk membatalkan visanya dengan alasan petenis nomor satu dunia itu mengancam ketertiban umum karena kehadirannya akan mendorong sentimen antivaksin di tengah wabah virus corona yang memburuk di Australia.
“Kami berharap berada dalam posisi untuk mengidentifikasi berbagai pihak, nanti sore kami akan menyampaikan hasil putusan,” kata Ketua Hakim, James Allsop, dalam pengadilan saat menunda kasus setelah mendengar penjelasan dari pengacara pemerintah dan Djokovic, seperti dikutip Reuters, Minggu (16/1/2022).
Putusan yang diambil oleh tiga hakim Pengadilan Federal tersebut akan menentukan nasib petenis Serbia itu setelah drama 10 hari, yang membuatnya ditahan oleh otoritas imigrasi, lalu dibebaskan dan kemudian ditahan lagi menjelang turnamen yang akan dimulai Senin.
Djokovic dikawal ke kantor pengacaranya oleh petugas imigrasi untuk menghadiri sidang pengadilan virtual, Minggu pagi, setelah menghabiskan Sabtu malam di hotel detensi imigrasi.
Pengacara Djokovic, Nick Wood, mengungkapkan bagaimana petenis itu berkompetisi di Australian Open dan turnamen besar lainnya di seluruh dunia tahun lalu tanpa memprovokasi protes atau kerusuhan.
“Jika ada dasar untuk berpikiran bahwa kehadiran dan partisipasi Tuan Djokovic di turnamen tenis, entah bagaimana dapat mengarah pada sentimen antivaksin ini, akan ada semacam bukti tentang protes atau demonstrasi anti-vaksin di acara tenis,” ujar Wood.