Sidang Putusan Visa Novak Djokovic, Ditunda
Tetapi, Wood mengatakan kepada pengadilan, bahwa tidak ada hal seperti itu yang diidentifikasi oleh menteri dalam keputusannya untuk membatalkan visa.
Wood mengatakan, sebaliknya, kemungkinan pemindahan paksa Djokovic dapat memacu gerakan antivaksin dan protes.
Pengacara pemerintah, Stephen Lloyd, mengatakan penentangan Djokovic terhadap vaksinasi dapat dilihat tidak hanya dalam pernyataan publiknya, tetapi juga karena dia belum divaksinasi Covid-19, bahkan setelah vaksin tersedia secara luas.
Pengacara pemerintah mengakui bahwa ada risiko, bahwa pembatalan visa Djokovic dapat memicu “keresahan” di antara orang-orang yang tidak setuju.
Namun, Lloyd berpendapat, mengingat status Djokovic sebagai atlet papan atas, ada bahaya bahwa sikap dan perilakunya dapat mendorong orang lain di luar komunitas anti-vaksin yang sudah mapan untuk melanggar pedoman keselamatan dan kesehatan.
“Menteri berpandangan bahwa kehadirannya (Djokovic) di Australia akan mendorong orang untuk meniru pengabaiannya terhadap tindakan keamanan semacam itu,” tutur Lloyd.
Dia memberi contoh keikutsertaan Djokovic dalam wawancara media dan pemotretan saat mengetahui dirinya terinfeksi Covid-19 bulan lalu.
Djokovic mengantongi, visa karena belum lama ini dia terkena Covid-19, yang menjadi dasar baginya untuk mendapat pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi Australia untuk bermain di Open.
Pengecualian itu memicu kemarahan yang meluas di Australia, yang telah mengalami lockdown Covid-19 terberat di dunia, dan di mana lebih dari 90 persen orang dewasa telah divaksin. (Ant)