Wali Kota Surabaya Terima Banyak Keluhan dari Warga, Salah-satunya Soal Saluran Air

Salah satu warga yang curhat ke Wali Kota Eri soal saluran dan sulitnya air surut ketika hujan itu adalah Mulyono, Wakil Ketua RW 5, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir.

Ketika bertemu orang nomor satu di Kota Pahlawan itu, Mulyono mengatakan penyebab utama genangan di wilayahnya adalah belum adanya perbaikan gorong-gorong.

“Ini kan wilayahnya luas, ada Sidotopo Sekolahan Gang I, Gang II dan Gang III. Untuk di Gang II itu gorong–gorongnya belum diperbaiki dari dulu, sudah diajukan ke Cipta Karya tapi gagal, karena waktu itu terjadi pandemi pertama,” kata Mulyono.

Penyebab genangan susah surut itu karena ada beberapa oknum warga yang susah dinasihati soal larangan membuang sampah di sungai.

Selain itu, kata dia, yang membuat air susah surut adalah penyempitan saluran, yang disebabkan oleh pembangunan rumah di atas lahan fasilitas umum (fasum).

“Inginnya kami itu jangan sampai air itu numpuk di atas fasum. Jadinya kan menyempit, kemudian tergenang gitu kan merugikan warga lainnya,” katanya.

Seperti diketahui, kerja bakti massal ini diselenggarakan serentak di seluruh kecamatan se-Kota Surabaya. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 660.2/1430/436.7.10/2022 yang diterbitkan pada Rabu 25 Januari 2022.

Dalam kerja bakti ini, Wali Kota Eri ingin warganya bergerak bersama membersihkan saluran dan lingkungan untuk mencegah genangan dan memberantas nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Hebi Agus Djuniantoro, menjelaskan dalam kerja bakti massal ini pihaknya bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menggerakkan 34 unit dump truk dan 2.000 karung sampah di setiap kecamatan.

Lihat juga...