Yayasan Damandiri Fokus Kembangkan Pariwisata di Tiga Desa Binaan di Jatim, Jateng hingga Jabar

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Beberapa tahun terakhir ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang potensial mengangkat perekonomian masyarakat di suatu daerah.

Tak heran, jika banyak daerah di Indonesia kemudian seolah berlomba-lomba mengembangkan potensi pariwisatanya masing-masing.

Namun jauh sebelum marak digalakkan, Yayasan Damandiri sudah melakukannya, yakni sejak tahun 2017.

Melalui program Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML), yayasan yang didirikan oleh HM Soeharto ini aktif memberdayakan warga sekitar.

Salah satunya dengan mengembangkan potensi pariwisata, sebagai pengungkit perekonomian warga desa binaan. Seperti di salah satu desa binaan Yayasan Damandiri di desa Samiran, Selo, Boyolali, Jawa Tengah.

Desa terpencil yang awalnya sepi itu sekarang sudah berubah menjadi kawasan wisata beromzet ratusan juta rupiah sebulan.

Di desa itu, selain membangun kafe, objek wisata buatan hingga homestay, Yayasan Damandiri juga menyalurkan dana pinjaman modal usaha bagi warga kurang mampu untuk membuka usaha.

Selain di desa Samiran, Yayasan Damandiri juga mengembangkan potensi pariwisata di sejumlah desa binaan lainnya.

Di antaranya di Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, yang berdekatan dengan Objek Wisata popular Candi Prambanan.

Juga di Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, yang merupakan desa kelahiran Presiden ke-2 RI, HM Soeharto.

Bahkan, beberapa tahun terakhir ini Yayasan Damandiri juga tengah fokus mengembangkan pariwisata di Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Desa itu terletak di kawasan wisata Dieng Plateu yang sudah popular. Juga di Desa Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, yang terletak di jalur utama penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lihat juga...