BMKG Jelaskan Sebab Munculnya Angin Kencang
JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan angin kencang beberapa waktu ke belakang disebabkan pembentukan awan Cumulonimbus yang beberapa minggu ini cukup intensif. Angin kencang terkadang disertai hujan berintensitas sedang hingga lebat.
“Dari analisis dinamika atmosfer terkini beberapa hari terakhir, pembentukan awan Cumulonimbus cukup intensif, terutama di wilayah Jawa bagian barat dan selatan, dengan pembentukan awan cukup masif terjadi pada sore hingga malam hari, di mana proses konveksi di lautan cukup dominan,” ujar Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).
Ia mengatakan, dalam sepekan ke depan, potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus masih cukup tinggi, seperti di Sumatra bagian tengah dan selatan, pesisir barat Sumatra, sebagian besar Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Kalimantan bagian utara dan timur.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, mengatakan terbentuknya angin pada dasarnya akibat perbedaan tekanan udara di dua lokasi.
Perbedaan tekanan ini umumnya terjadi akibat perbedaan suhu. Perbedaan suhu antara laut dan daratan menyebabkan perbedaan tekanan yang memicu aliran angin.
Makin besar perbedaan tekanan yang terjadi, maka angin yang dihasilkan pun akan makin kencang yang umumnya terjadi di permukaan.
“Selain karena perbedaan tekanan udara yang besar, angin kencang juga dapat dihasilkan dari awan Cumulonimbus. Angin kencang dari awan Cumulonimbus ini dapat berupa angin puting beliung atau angin kencang yang biasa disebut downburst,” ujar dia.