BRIN Gunakan Ragi Tempe Buat Minyak Goreng dari Kelapa
JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggunakan ragi tempe untuk membuat minyak goreng dan virgin coconut oil (VCO) dari kelapa.
Penambahan ragi tempe berfungsi memisahkan minyak dan air secara alami dalam santan kelapa, karena protein kelapa yang menyebabkan minyak dan air bercampur dalam santan, akan dimakan oleh ragi.
“Saat jumlah proteinnya berkurang, fungsinya untuk menjaga kestabilan campuran minyak dan air menurun, maka tidak ada lagi yang memegang molekul minyak dan air sehingga keduanya akan terpisah dengan sendirinya,” kata peneliti Pusat Riset Kimia BRIN Teuku Beuna Bardant, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/2/2022).
Proses pembuatan minyak dilakukan dengan cara basah, yaitu melalui proses menghasilkan santan terlebih dahulu. Daging buah kelapa diparut, diolah menjadi santan, dan ditambahkan ragi tempe.
Selanjutnya, minyak dipanaskan pada suhu 70 derajat Celsius untuk membunuh ragi dan sporanya yang ikut terbawa dalam minyak. Pemanasan diulang dua hingga tiga kali yang biasa disebut dalam proses pasteurisasi.
“Untuk kesehatan manusia, itu lebih baik yang rantai pendek dan rantai sedang. Karena lebih mudah dicerna, jadi kalau masuk ke dalam tubuh, cenderung untuk menggunakan daripada menyimpan,” ujar Beuna.
Minyak kelapa sebagai minyak goreng dan VCO bermanfaat untuk kesehatan, karena memiliki rantai lebih pendek daripada rantai minyak kelapa sawit, sehingga lebih mudah dicerna dan cenderung untuk digunakan daripada disimpan di bawah jaringan kulit manusia.
Beuna menuturkan, dengan mengonsumsi minyak kelapa, maka dampaknya pada tubuh tidak lebih cepat gemuk, dibandingkan dengan mengonsumsi minyak sawit.