Budi Gunawan: Pemindahan IKN Berimplikasi pada Penguatan Pertahanan
JAKARTA — Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Purn Budi Gunawan menyebutkan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur memiliki implikasi penguatan pertahanan.
“Dari aspek geostrategi, Indonesia akan memiliki ‘strategic depth’ yang lebih dalam mengingat Pulau Kalimantan memiliki luas 6 kali pulau Jawa,” kata Budi Gunawan dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, akan memungkinkan terbangunnya klaster industri pertahanan yang terintegrasi sebagai syarat terwujudnya “indigenous defense productions” atau produksi alutsista mandiri buatan dalam negeri.
“Ini akan memungkinkan Indonesia memanfaatkan dinamika geopolitik di Indo Pasifik dengan mendayung di antara aliansi-aliansi regional seperti Five Power Defence Arrangements (FPDA), AUKUS, dan OBOR/BRI China,” jelas Budi Gunawan.
Dibentuknya AUKUS, juga hadirnya kekuatan beberapa anggota NATO di kawasan, semakin menegaskan bahwa konstelasi geopolitik kekuatan negara-negara di dunia bergeser ke Asia Pasifik.
“Ini merupakan sinyal kuat bagi negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia untuk mencegah, sekaligus bersiap terjadinya peningkatan eskalasi hingga kemungkinan terburuk adanya perang terbuka sebagaimana adagium klasik, yaitu Si Vis Pacem, Para Bellum (jika ingin perdamaian, bersiaplah untuk perang),” katanya.
Dia menuturkan, meskipun secara resmi AS, Inggris dan Australia mengumumkan dibentuknya AUKUS adalah untuk mendorong stabilitas keamanan di kawasan Indo Pasifik dan tidak untuk melanggar Traktan Non-Proliferasi Nuklir di kawasan, namun tidak ada jaminan bahwa kapal selam nuklir tidak akan hilir mudik di ALKI dan Laut Teritorial Indonesia.