Jambi Dorong Produk Pinang Jadi Komoditi Unggulan Ekspor

JAMBI — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mendorong produk pinang menjadi komoditi unggulan ekspor karena memiliki nilai jual yang tinggi.

“Pemprov Jambi saat ini terus mendorong komoditi pertanian, khususnya komoditi pinang yang memiliki nilai jual ekspor yang tinggi,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Kamis.

Sudirman menjelaskan pinang merupakan tanaman monokotil yang tergolong ke dalam palem-paleman dan masyarakat di Indonesia sudah lama mengenalnya sebagai obat alternatif atau herbal, baik untuk kesehatan maupun kecantikan.

Negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara lainnya seperti India, Pakistan, Banghladesh, Thailand, Myanmar, Srilanka, Vietnam, Malaysia, serta Nepal juga menggunakan pinang sebagai bahan baku obat-obatan, permen herbal, hingga makanan kecil

Dengan dijadikannya komoditi ekspor unggulan, kata dia,  maka akan memiliki dampak dalam membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat Jambi.

Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi penghasil pinang selain Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh. Luas perkebunan pinang di Provinsi Jambi pada tahun 2021 lebih kurang 28.255 hektare.

Pada akhir tahun 2020 total ekspor produk pinang Provinsi Jambi tercatat sebanyak 60 ribu ton dengan nilai Rp1,1 triliun. Pada tahun 2021 dari bulan Januari hingga September ekspor produk pinang meningkat menjadi 67 ribu ton dengan nilai sebesar Rp1,7 triliun.

Dari segi produksi, penghasil pinang terbanyak dengan kualitas terbaik di Provinsi Jambi adalah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sehingga pinang menjadi salah satu produk unggulan ekspor provinsi itu.

Lihat juga...