Kalsel Miliki Potensi Energi Terbarukan Cukup Besar
BANJARMASIN – Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Gusti Muhammad Hatta, berpendapat Kalimantan Selatan memiliki potensi energi baru terbarukan cukup besar yang belum termanfaatkan maksimal.
Menurut Hatta yang juga mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menrestek) RI, beberapa contoh energi baru terbarukan yang cukup potensial di Indonesia termasuk di Kalsel, antara lain matahari atau surya, angin, dan air.
Hatta mengungkapkan, sumber daya energi terbarukan ramah lingkungan atau tidak berdampak pada kerusakan lingkungan tersebut, antara lain, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Khusus Kalsel, kita memiliki sumber daya, PLTS, PLTB dan PLTA yang cukup potensial,” lanjutnya di Banjarmasin Jumat (11/10/2022).
Sayangnya, hingga kini Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota masih dominan memanfaatkan energi yang tak terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Selain itu, juga menggunakan batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan menggunakan minyak bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang relatif besar baru pada Waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar yaitu PLTA Ir Pangeran Mohammad Noor, dengan kapasitas terpasang 2 X 10 megawatt (MW), itupun hibah dari Pemerintah Jepang yang pembangunannya dilakukan Tahun 1970-an.
Hanya saja untuk membangun energi di luar dari tenaga batu bara, minyak bumi, dan gas, memerlukan investasi yang besar walaupun teknologi mengenai itu sudah dikuasai.
Menurut dia, pilihan terbaik jika ingin menggantikan batu bara, minyak bumi, dan gas adalah air, apalagi Kalsel, banyak sungai yang bisa dibendung untuk PLTA tersebut.