Kemenperin Optimis Industri Biskuit Indonesia Bertumbuh

JAKARTA — Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pihaknya yakin industri biskuit Indonesia akan bertumbuh dan berkembang tahun demi tahun jika merujuk pada permintaan dan tren pertumbuhan dunia.

“Seiring dengan meningkatnya konsumsi per kapita biskuit nasional dan tren pertumbuhan pasar biskuit dunia, kami meyakini bahwa industri biskuit Indonesia akan terus bertumbuh dan berkembang ke depannya,” kata Putu dalam sambutannya di konferensi pers virtual pada Selasa.

Menurut data BPS pada 2020, tingkat konsumsi biskuit nasional mencapai 2,28 kg/kapita/tahun. Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai 1,94 kg//kapita/tahun.

Sementara itu, data Agri Exchange menunjukkan bahwa pasar biskuit dunia mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen per tahun dari 2017 hingga 2021. Pasar biskuit dunia juga diprediksi bernilai 135 miliar dolar AS pada 2023.

Dalam hal ekspor, Putu menyebutkan bahwa nilai ekspor biskuit Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut data BPS, pada tahun 2017 nilai ekspor biskuit sebesar 562 juta dolar AS meningkat pada tahun 2021 menjadi 704 juta dolar AS.

Dalam cakupan subsektor makanan dan minuman (mamin), Putu mengatakan industri mamin bahkan masih mampu tumbuh sebesar 2,54 persen pada 2021 sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,69 persen meskipun di tengah pandemi COVID-19.

Realisasi investasi sektor industri mamin sampai dengan triwulan ketiga 2021 juga mengalami perkembangan sekitar Rp48,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang mencapai Rp40,36 triliun.

Lihat juga...