Malaysia akan Buka Perbatasan Secara Bartahap, Negara Tetangga Jadi Prioritas
KUALA LUMPUR — Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Nancy Shukri mengaku optimistis bahwa perbatasan negara itu akan dibuka secara bertahap dalam waktu dekat dengan mengutamakan negara-negara tetangga dan negara-negara Asia terlebih dahulu.
“Memang Malaysia merencanakan tetapi kita perlu meneliti lebih dahulu terutama setelah Pemilu bagaimana keadaannya. Kementerian Kesehatan Malaysia perlu melihat kapasitas tempat tidur di rumah sakit dan ini perlu diteliti terlebih dahulu,” ujarnya di Kuala Lumpur, Senin.
Dia mengatakan tidak semestinya perbatasan akan dibuka pada 1 Maret 2022 seperti yang disampaikan Ketua Majelis Pemulihan Negara (MPN) Muhyidin Yassin, tetapi pihaknya yakin tidak lama lagi pemerintah akan dapat membuka perbatasan.
“Belum ada rapat kabinet membahas hal ini. Saya rasa Perdana Menteri juga sudah menyampaikan. Walaupun MPN sudah membuat keputusan, pemerintah masih merencanakan. Kuasa bukan pada majelis tetapi pada kuartet menteri,” katanya.
Pihaknya bersama sejumlah menteri akan memperbincangkan secara terperinci sebelum membuka perbatasan.
Nancy mengatakan beberapa langkah seperti Laluan Perjalanan Lengkap Vaksin (VTL) dan Gelembung Pariwisata Internasional bagi Proyek Rintis Pulau Langkawi, yang dilaksanakan sebelum ini, berjalan lancar dan menjadi penanda arah untuk pembukaan perbatasan negara.
“Gelembung pariwisata Pulau Langkawi tahun lalu mencatat lebih 700.000 pelancong, domestik dan internasional,” katanya.
Belum lama ini MPN setuju dengan usulan supaya Malaysia membuka sepenuhnya perbatasan negara tanpa kewajiban karantina pada 1 Maret mendatang.