Masyarakat Peringati SU 1 Maret 1949 di Makam Pejuang Somenggalan Kemusuk
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Sejumlah elemen masyarakat memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 dengan upacara dan doa bersama serta tabur bunga di Makam Pejuang Somenggalan, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Senin (28/2/2022).
Kegiatan diikuti puluhan elemen masyarakat, mulai dari unsur pemerintah, TNI-POLRI, legiun veteran, hingga tokoh masyarakat maupun warga sekitar.
Berlangsung secara singkat, upacara dan tabur bunga ini dipimpin inspektur upacara Camat Sedayu, Drs. Lukas Sumanasa, M.Kes.
Camat Sedayu, Lukas Sumanasa, mengatakan peringatan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Makam Pejuang Somenggalan ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan tingkat kabupaten, yang selalu dilakukan menjelang 1 Maret.
Tujuannya adalah untuk mengenang dan menghormati jasa para pejuang, khususnya warga sekitar Kemusuk dan sekitarnya, yang telah rela berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa Agresi Militer Belanda ke II tahun 1949.
“Dulu warga di sekitar Kemusuk ini diserang oleh pasukan Belanda, karena dipaksa untuk memberikan informasi mengenai keberadaan pejuang TNI yang dipimpin Letkol Soeharto,” kata Camat Sedayu, Lukas Sumanasa.
“Namun dengan gagah berani, mereka tetap merahasiakan informasi itu, sehingga para pejuang TNI tetap bisa melaksanakan SU 1 Maret. Meskipun akhirnya mereka (warga Kemusuk) harus gugur,” sambungnya.
Karena it,u menurut Lukas adanya peringatan SU 1 Maret semacam ini dapat menjadi momentum bagi generasi saat ini, khususnya anak-anak muda untuk bisa meneladani sikap para pejuang tersebut yang rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
Sementaea itu Panitia kegiatan upacara dan Tabur Bunga dalam rangka Memperingati 73 Tahun Serangan Umum 1 Maret, Gatot Nugroho, mengatakan upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret ini dilakukan terbatas karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19.