Menjadi Negara Mandiri dengan Mengolah Kandungan Lumpur Lapindo
OLEH : Dr. Prantasi Harmi Tjahjanti, S.Si,MT**
Sementara logam Sr termasuk masuk alkali tanah mempunyai sifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa karena bersifat reaktif. Kelimpahan mineral/senyawa logam alkali tanah di alam Sr sebagai selestit (SrSO4) dan stronsianit (SrCO3).
Sedangkan LTJ bila kita lihat dalam Tabel Periodik, terletak sebagian besar di bawah, kecuali lanthanum (La) dan scandium (Sc), yang terletak pada Golongan IIIB. Sementara yang terletak di bawah bagian Tabel Periodik antara lain cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), Holmium (Ho), Erbium (Er ), Thulium (Tm), Ytterbium (Yb), Lutetium (Lu), dan Yttrium (Y). Ke-17 LTJ tersebut merupakan unsur-unsur yang sangat berperan dalam pengembangan industri maju berbasis teknologi.
Secara signifikan, kehadiran komoditi LTJ mampu menyumbang dalam peningkatan teknologi modern yang ada disekitar kita, seperti telepon selular, komputer, batere isi ulang, magnet, lampu fluoresen dan peralatan elektronik lainnya untuk keperluan sipil maupun militer. Untuk kebutuhan mendatang, komoditi ini sangat berperan dalam menjawab kebutuhan sumber energi yang ramah lingkungan dan efisien (enviromental friendly energy) serta kebutuhan akan pertahanan negara.
Bagaimana Proses Penambangannya
Ada dua proses yang digunakan untuk menghasilkan Li, yaitu penambangan air asin dan batuan keras. Proses penambangan air asin terdiri dari pengeboran ke reservoir salar bawah tanah dan mengekstraksi air garam salar dengan memompanya keluar dan masuk ke kolam penguapan. Setelah dipompa ke kolam penguapan pertama, air garam melewati proses penguapan multi-langkah di mana air garam dipindahkan ke sejumlah kolam berbeda yang mengubah air garam dari cairan menjadi peningkatan konsentrasi padatan terlarut.