Omzet Penjualan Kerajinan Krey di Lebak, Meningkat

LEBAK – Permintaan krey sawit di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkat sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu meningkat dua kali lipat.

“Kami bisa menjual 300 krey dari sebelumnya 150 krey, karena meningkatnya permintaan itu, ” kata Rohayati (45), warga Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Sabtu (26/2/2022).

Meningkatnya permintaan krey itu sehubungan curah hujan terjadi beberapa bulan terakhir itu. Kebanyakan perajin krey itu dijual ke penampung dari Tangerang, Serang dan Cilegon.

Mereka penampung itu membeli kerajinan krey di tingkat perajin dengan harga Rp20 ribu per lembar.

“Kami sekarang bisa menghasilkan omzet Rp6 juta per bulan dengan produksi 300 lembar atau meningkat dari sebelumnya 150 lembar dengan pendapatan Rp3 juta,” kata Rohayati.

Begitu juga perajin lainnya, Anda (45), mengaku bahwa dirinya kini merasa kewalahan melayani permintaan pasar sehingga dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga.

Produksi kerajinan krey di sini sudah berjalan 15 tahun dan ditampung oleh pedagang dari luar daerah.

 

“Kami saat ini mampu memproduksi 300 lembar dengan harga Rp20 ribu per lembar sehingga menghasilkan pendapatan Rp6 juta, padahal sebelumnya Rp3 juta per bulan, ” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, selama ini permintaan krey sawit cenderung meningkat karena beberapa bulan terakhir curah hujan meningkat. Biasanya, krey sawit digunakan masyarakat untuk perlindungan ruangan agar tidak terkena air hujan juga kepanasan dari terik matahari.

Berkembangnya perajin krey sawit itu tentu dapat menggulirkan pendapatan ekonomi masyarakat, sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik dan sejahtera.

Lihat juga...